SKBN atau kepanjangan dari Surat Keterangan Bebas Narkoba ini merupakan surat yang dibuat untuk membuktikan seseorang bebas dari penyalahgunaan /konsumsi narkoba, psikotropika maupun zat adiktif lainnya, dan biasanya digunakan untuk sebagai salah satu persyaratan dalam melamar pekerjaan. Lalu Bagaimana cara mendapatkan SKBN tersebut ?. Nah, kali ini gue mau berbagi cerita bagaimana caranya gue ngurus SKBN untuk pertama kalinya π.
Syarat yang dibutuhkan dalam membua SKBN :
1. E-KTP Asli;
2. Uang Cash (untuk bayar SKBN belum bisa pakai Debit di ruang MCU);
3. Air minum / bekal (karena tunggunya bisa bikin perut kerocongan π);
4. Kaki yang sehat (karena akan disuruh jalan kesana kemarin buat prosesnya π
);
5. Mempunyai stock sabar (karena harus menunggu);
6. dan Tidak malu buat bertanya, karena malu bertanya sesat di rumah sakitπ.
Hal pertama yang gue lakukan adalah datang sepagi mungkin, untuk menghidari antrian yang mungkin bisa bikin kepala pusing. Gue sampai ke RSUD Budhi Asih sekitar pukul 6.30, berhubung baru pertama kali ke rumah sakit ini, sempet bingung ya iyalah, namanya juga baru pertama kali. setelah nanya pak satpam akhirnya gue diarah untuk masuk ke gedung baru yang berwarna orange bata.
Setelah masuk gue menuju ke pak satpam lagi yang terlihat sedang menunggu mesin seperti komputerasi untuk nomor antri pendaftaran, setelah gue tanya mau membuat SKBN, akhirnya gue diberikan nomor antian, yang setelah itu langsung menuju loket pendaftaran (langsung nggak pakai nunggu , karena masih sepi), setelah itu petugasnya memita e-KTP asli kita untuk didaftarkan, setelah selesai petugas akan memberikan secarik kertas yang selanjutnya digunakan untuk bukti pembayaran ke Loket Pembayaran yang letak di sebelah meja pendaftaran yang baru dibuka pukul 7.30, namun ternyata setelah ditunggu hampir jam 8.00 lewat ternyata loket pembayaran belum buka juga, akhirnya petugas dari pendaftaran memberitahukan kalau pembayaran bisa dilakukan di gedung sebelah (Gedung Lama) π.
Akhirnya gue langsung menuju gedung sebelah, sempet bingung (namanya juga baru pertama kali pasti diliputi bingung, cemas, gundah gulana, lemas, lunglai . oke mulai lebay π
). Setelah sampai di dekat loket pembayaran, ternyata langsung bayar aja tanpa dipanggil urutannya doooooooooooonggggggggg, ampun dah.
Setelah selesai pembayaran pendaftaran sebesar Rp. 15.000,-, tempat selanjutnya kelantai 7 ke Poli MCU, sesampai di sana gue disuruh menunggu sekitar 10 menit untuk mendapatkan fomulir yang sebelumnya akan tanyakan keperluaan apa?. maksudnya ingin membuat surat sehat, surat keterangan bebas narkoba, atau keduanya.
Setelah mengisi formulir dan diberikan ke petugas tersebut selanjutnya disuruh menunggu sekitar 5 menit dan dipanggil untuk pembayaran tes laboratorium sebesar Rp. 210.000,- (diakhir blog gue rincian biayanya), setelah itu petugas akan menyuruh kita untuk ke lantai 3 ke ruang laboratorium klinik.
Sesampai di loket laboratorium, langsung taruh saja bukti pembayaran ke sebuah keranjangan kecil yang ada di dekat jendela loket, setelah itu menunggu sekitar 10 menit, petugas akan memberikan kita sebuah tabung untuk menampung urine dan selembar kertas dengan sticker nama dan nomor sesuai dengan tabung penampung urine.
Oh,ya untuk urinenya sendiri nggak usah sampai memenuhi tabung, yah minimal 15cc. Setelah itu tabung urine tersebut di taruh di sebuah keranjang yang ukurannya diameternya sama dengan tabung yang letaknya dekat dengan keranjang tadi.
Setelah itu petugas akan memeriksa sekitar 1 jam (ini lamanya waktu yang gue terima). Setelah itu kita akan diberikan secarik surat cinta ,uuupss maksudnya surat pemberitahuaan kalau apakah positif / negatif narkoba. Dan gue negatif narkoba, padahal suka sabu loh alias sarapan bubur π (recehnya keluar).
Setelah itu kita harus memberikan surat hasil pemeriksaan tersebut ke lantai 7 lagi, untuk mendapatkan SKBN , setelah menyerahkan hasil pemeriksaan tersebut ternyata harus menunggu dokter Poli MCU yang belum datang. "Bilang sama dilan, yang berat itu bukan rindu, tapi menunggu" π.
Setelah menunggu dan menunggu akhirnya dokternya datang. setelah SKBN di tanda tangani oleh dokternya. selanjutnya harus fotokopi selanjutnya di legalisir. Tempat fotokopian terletak di lantai 1 tepatnya didalam kantin gedung baru. Uniknya di tempat fotokopi disini pengunjung hanya menaruh lembar berkas yang ingin difotokopi disebuah keranjang, selanjutnya kita menunggu, sampai petugasnya memanggil nama (nama yang ada difotokopian).
setelah selesai, ternyata legalisir harus di lantai 10 ruang manajemen, tuhkan makanya diawal blog gue bilang salah satu syaratnya kaki harus kuat π . Sesampainya dilantai 10, langsung disambut dengan lobby berserta pak satpamnya (ya iyalah dimana-mana juga gitu, okeh mulai receh cenderung gaje), setelah mengutarakan maksud dan tujuan, gue langsung memberikan 5 rangkap SKBN untuk di legalisir. Untuk legalisir tidak dipunggut biaya lagi. Nggak menunggu waktu yang lama untuk legalisir dan selesai.
Sebenarnya untuk pelayanan sendiri lumayan memuaskan dan petugasnya ramah (apalagi ibu-ibu bagian di Poli MCU super ramah) dan yang bikin lelah hayati karena harus mengujungi ruang yang notabenanya beda lantai (mungkin gue aja yang agak lebay π ).
Rincian Biaya Pembuatan SKBN 2018 di RSUD. Budhi Asih, Jakarta Timur *
1. Pendaftaran Rp. 15.000,-
2. Adminitrasi MCU Rp. 10.000,-
3. SKBN Rp. 20.000,-
4. Tes Laboraorium Rp. 180.000,- / 3 tes (Morfin, Amphethamine, Cannabis)
Jumlah ** Rp. 225.000,-
keterangan
* Harga pertanggal 12 Februari 2018
** Jumlah belum termasuk biaya fotokopi 5x dengan 2 rangkap sebesar Rp. 2.500,- jadi Total Semuanya Rp. 227.500,-
Sesampai di loket laboratorium, langsung taruh saja bukti pembayaran ke sebuah keranjangan kecil yang ada di dekat jendela loket, setelah itu menunggu sekitar 10 menit, petugas akan memberikan kita sebuah tabung untuk menampung urine dan selembar kertas dengan sticker nama dan nomor sesuai dengan tabung penampung urine.
Oh,ya untuk urinenya sendiri nggak usah sampai memenuhi tabung, yah minimal 15cc. Setelah itu tabung urine tersebut di taruh di sebuah keranjang yang ukurannya diameternya sama dengan tabung yang letaknya dekat dengan keranjang tadi.
Setelah itu petugas akan memeriksa sekitar 1 jam (ini lamanya waktu yang gue terima). Setelah itu kita akan diberikan secarik surat cinta ,uuupss maksudnya surat pemberitahuaan kalau apakah positif / negatif narkoba. Dan gue negatif narkoba, padahal suka sabu loh alias sarapan bubur π (recehnya keluar).
Hasil Tes yang menyatakan gue bebas Narkoba |
SKBN |
setelah selesai, ternyata legalisir harus di lantai 10 ruang manajemen, tuhkan makanya diawal blog gue bilang salah satu syaratnya kaki harus kuat π . Sesampainya dilantai 10, langsung disambut dengan lobby berserta pak satpamnya (ya iyalah dimana-mana juga gitu, okeh mulai receh cenderung gaje), setelah mengutarakan maksud dan tujuan, gue langsung memberikan 5 rangkap SKBN untuk di legalisir. Untuk legalisir tidak dipunggut biaya lagi. Nggak menunggu waktu yang lama untuk legalisir dan selesai.
Sebenarnya untuk pelayanan sendiri lumayan memuaskan dan petugasnya ramah (apalagi ibu-ibu bagian di Poli MCU super ramah) dan yang bikin lelah hayati karena harus mengujungi ruang yang notabenanya beda lantai (mungkin gue aja yang agak lebay π ).
Rincian Biaya Pembuatan SKBN 2018 di RSUD. Budhi Asih, Jakarta Timur *
1. Pendaftaran Rp. 15.000,-
2. Adminitrasi MCU Rp. 10.000,-
3. SKBN Rp. 20.000,-
4. Tes Laboraorium Rp. 180.000,- / 3 tes (Morfin, Amphethamine, Cannabis)
Jumlah ** Rp. 225.000,-
keterangan
* Harga pertanggal 12 Februari 2018
** Jumlah belum termasuk biaya fotokopi 5x dengan 2 rangkap sebesar Rp. 2.500,- jadi Total Semuanya Rp. 227.500,-
RSUD. Budhi Asih Jakarta Timur
Alamat
Jalan Dewi Sartika, Cawang, Kramat Jakarta Timur 13630
makasi loh infonya lengkap sekali, tapi kalo sabtu bisa ga ya utk buat skbn? jadi total berapa jam sampai dapat skbn nyaa?
ReplyDeletehari sabtu buka gk ???
ReplyDeletemakasih infonya ya
ReplyDeleteThanks infonya - www.jakartaeagle.com
ReplyDeletesabtu buka gk
ReplyDeleteTerimakasih π
ReplyDeleteMakasih infonya rinci banget sangat membantu....semoga dapat pahala...Aamiin
ReplyDeletesist gak ada cek darah ya? alhamdulillah aku takut di suntik :D
ReplyDelete