Monday 11 September 2017

1 Hari ke Semarang dengan Modal Nekat

Sebenarnya Travelling ke Semarang  tahun 2015, udah lama banget, tapi karena cerita di balik travelling ini sungguh ajaib dan banyak kejadian konyol, makanya gue cerita di sini.πŸ˜†
haniryn
Pintu Klenteng Sam Poo Kong yang Instagramable 😁
Bermula dari kegilaan akan travelling, gue dan bolo memutuskan untuk explore ke Semarang, namun kali ini kita mau explore tapi engga usah pakai acara nginep, tanpa sewa kendaraan  tanpa tour, dan pasti low budget terlihat dari destinasi engga usah mengeluarkan uang banyak tapi dapat fotonya kece, ya setindaknya untuk update ke Instagram πŸ˜†

Biasa setiap kita traveling sendiri itu persiapan sangat terencana, tapi kali ini beda, hanya persiapan ala kadarnya, hanya pesan tiket kereta api, serta itinerary hanya dibuat tanpa browsing lebih rinci seperti kendaraan apa saja buat ke tempat destinasi tersebut, waktu yang ditempuh, ya pokok nekat aja, yang penting berangkat kalau udah sampai usuran nanti. hehehehe

Tibalah disaat keberangkatan, karena kita pengen liburan murah meriah, kita naik kereta api kelas ekonomi, yang semalam  di kereta bikin badan pegal-pegal, dibawa tidur juga engga bisa #ndeso. Berhubung kita udah membayangkan pulang akan mengalami hal yang sama, dengan ini gue dan bolo memutuskan untuk naik pesawat buat pulangnya , kayak semboyan kita " bersakit -sakit dahulu berenang - renang kemudian, yang artinya berangkat naik kereta ekonomi pulang naik pesawat walaupun ekonomi juga"πŸ˜‚. agak gagal sieh travelling low budgetnya, secara tiket harga tikenya bisa beli oleh-oleh tahu bakso yang banyak...hehehehe

sesampainya distasiun Tawang itu sekitar jam 3 pagi, tadianya kita memutuskan untuk stay di stasiun sampai pagi menjelang, tapi berhubung kita pesan tiket pesawat dan harus di bayar melalui ATM, akhirnya kita keluar dari stasiun, dan kita engga mungkin bisa masuk ke dalam stasiun lagi. Dengan terpaksa kita harus menunggu pagi di luar stasiun, sempet agak bete karena toilet di luar stasiun bikin pingsan walaupun belum masuk kedalam. akhirnya kita mencari toilet mushola yang ternyata sama saja,disini gue rasanya mau nangis, karena gue agak fobia toilet umum, gue tipikal engga bisa ke toilet umum.

setelah selesai ke toilet, kita memutuskan untuk ke ruang tunggu kereta, disana kita mencharger hp, power bank, sambil menikmati gigitan manis para mencari makan bersayap yaitu Nyamuk πŸ˜†. Disaat gue lagi foto-foto gaje sambil perang dengan nyamuk, si bolo malah molor dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi . Tidur sambil menjaga barang bawaanya. Asli gue tuh yang lihat kejadian itu jadi geli sendiri. Maap ya bolo, gue engga tahan kalau engga motret kejadian ajaib begini.
hanriryn
tidur tapi kewaspadaan yang tinggi  πŸ˜‚
Setelah subuh menjelang, kita langsung menuju toilet musholah (mau pingsan rasanya) untuk ganti baju, bersih-bersih dan tidak lupa untuk touch up, biar kece waktu foto-foto, oh, ya engga ketinggalan body mist disemprot keseluruh badan, walapuan engga mandi kita tetap wangi , ini prinsip travelling nekat. hehehe

Setelah selesai semuanya, kita menuju daerah kota lama, tujuan pertama kita yaitu gereja bleduk, untuk menjadi kesini, kita hanya berjalan kaki, karena sempet nyasar dan nanya orang sekitar, perjalanan membutuhkan 15 menitan. setelah sampai kita foto-foto. Destinasi selanjutnya yaitu Klenteng Sam Po Kong, untuk kesini kita sempat nanya, ternyata kita harus naik bis dan turun di depan lawang sewu.
hanriryn
Gereja Bleduk
Dari Lawang Sewu kita tanya dengan orang yang lewat, katanya kita harus naik angkutan umum ke arah simpang lima, namun kendaraan yang di maksud tak kunjung tiba, akhirnya kita memutuskan untuk berjalan kaki sambil cari untuk sarapan yang ujung ujungnya kita makan cepat saji (mc donalds). Setelah mengisih  perut, kita berjalan lagi  dan engga terasa samapai simpang lima Semarang yang jarak lumayan dan bikin manyun kalau pulang harus jalan kaki.

setelah sesampainya di simpang lima semarang, kita tanya lagi orang lagi (disini kita malas banget yang namanya browsing, heheh).Setelah di beri tau, mereka malah menyarankan untuk naik taksi, karena kalau naik angkutan umum bakal puter-puter dulu, padahal klenteng sam po kong sendiri dekat dengan simpang lima semarang, tapi jauh kalau jalan kaki πŸ˜…. Berhubung nekat traveling kita masih level amatir, akhirnya kita memutuskan untuk naik taksi. (kenapa engga dari awal ya kita naik taksi, dasar backpacker amatir) hehehehe

Sesampainya di Klenteng Sam Po Kong, kita akan disambut dengan warna merah yang mendominasi Klenteng tersebut, dengan membayar Rp. 3.000,- (harga waktu itu) kita sudah bisa melihat bangunan yang  menarik, patung laksamana Cheng  ho yang berdiri kokoh, ada juga patung yang seperti di drama song ko kong, atap klenteng yang terdiri dari berbagai shio dan pintu klenteng yang Instragramable abis hehehe, namun disini kita tidak bisa masuk ke semua wilayah, karena pada dasarnya klenteng ini juga digunakan untuk  beribadah, jadi kita  harus menjaga perilaku kita alias sopan santunya harus ada.
haniryn
Berasa di negara China
hanriryn
Atap Klenteng Sam Poo Kong yang unik melambangkan Shio
hanriryn
Selfie
hanriryn
cheers gaya (agak) alay
Selanjutnya destinasi selanjutnya menuju Pagoda Avalokistesvara yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Banyumanik, Kota Semarang. Untuk mencapai kesana kita harus naik bis perjalanan dengan tempuh kurang lebih 1 jam, tapi untuk nunggu bisnya ini butuh kesabaran seperti nunggu gebetan yang engga nembak-nembak #lah. Kita nunggu hampir 2 jam di pinggir jalan, udah waktu itu cuaca panasnya kebangetan, sampai 2 botol air mineral gue habis, tapi kita bawa happy ala orang gila, sampai-sampai ada ibu pemilik warung yang lihat kita senyum-senyum.

Setelah penantian cinta, bukan, maksudnya setelah penantian bis yang cukup melelahkan, akhirnya kita datang juga, dan alhamdullilah dapat tepat duduk, dan engga kurang 10 menit si bolo tidur, begitu juga gue yang ikut tidur karena angin sempoi-sempoi yang masuk dari jendela bis.

Sampai di pintu Pagoda Avalokistesvara, sempet nanya sama satpam, gimana kita beli tiket masuk, dan ternyata untuk masuk kesini tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis 😁. dalam Pagoda sangat sejuk karena banyak pepohonan. Disini kita bisa lihat, patung dewi kwan in, patung budha tidur, dan berbagai ornamen lainya yang sayang untuk tidak difoto.
Pagoda Avalokistesvara
hanriryn
Patung Budha Tidur
hanriryn
Salah satu Pengunjung yang sedang berdoa
hanriryn
Bunga yang unik tapi etah namanya apa
hanriryn
Atap Pagoda Avalokistesvara
hanriryn
Selfie with Dewi Kwan In
hanriryn
Abaikan orang dibelakang, yang merusak foto wefie
Lanjut setelah puas berfoto dan menganggumi keunikan dari Pagoda Avalokistesvara, destinasi selanjuntnya adalah Mesjid Agung Jawa Tengah yang terkenal dengan payung seperti Mesjid Nabawi di Madinah. Untuk mencapai kesana kita bisa naik kendaraan umum, tapi beruntung kita tidak harus menunggu lama. sesampainya disana kita langsung menjalankan ibadah sholat dzuhur, saking besarnya ini mesjid, gue  sempet agak bingung untuk ngambil  tempat air wudhu yang ternyata di lantai paling bawah. mesjidnya besar, tempat wudhunya banyak, dan kamar mandinya bersih. tapi yang cukup agak melelahkan untuk orang tua yang agak uzur untuk sholat di ruang utama mesjid harus menaikin tangga.

hanriryn
Mesjid Agung Jawa Tengah
hanriryn
di Dalam Mesjid Agung Jawa Tengah
Sebenarnya setelah sholat dzuhur berniat untuk naik ke puncak menara Al-Husna yang tingginya 99 meter, namun etah kenapa mata ini jadi 5 watt alias ngantuk banget, dan akhirnya gue  tertidur sampai panggilan sholat Ashar mengumangkan, dan ternyata si bolo juga ikuttan tepar. 

Sempet lihat waktu mau pulang, ternyata antrian  panjang untuk ke puncak menara Al-Husna. Dengan terpaksa gue dan bolo harus mengurunkan keinginan untuk keatas menara, karena perhitungan waktu yang saat itu engga mungkin, pokok kalau ke Semarang lagi gue akan ke Mesjid ini lagi dan ke puncak menaranya.
hanriryn
Menara Al-Husna, Mesjis Agung Jawa Tengah
Kurang rasanya setiap liburan untuk tidak membeli oleh-oleh. Untuk Oleh-oleh khas Semarang yang lagi hits kala itu  gue memilih adalah Tahu Bakso. Lokasinya di Istana Briliant (bentuk bangunan merupai Istana),depan Simpang Lima Semarang.
hanriryn
Apapun kendaraanya, kacamata nomor 1, walaupun di naik angkutam umum πŸ˜†
Setelah dirasakan cukup untuk beli oleh-olehnya, kita menuju destinasi selanjutnya adalah Lawang Sewu. Namun sayang kita datang disaat yang kurang tepat, ada acara dan mengharuskan lawang sewu untuk tutup lebih awal yaitu jam 5 sore , terpaksa kita hanya menikmati di depan pagar sambil makan cemilan, dan melihat sedikit sunset di Tugu Muda Semarang.
haniryn
Lawang Sewu dari balik pagar
hanriryn
Beli oleh -oleh kayak orang mau mudik πŸ˜†
hanriryn
Depan Lawang Sewu
Selanjutnya sekitar jam 6 sore kita menuju bandara menggunakan taksi, karena engga mungkin untuk naik kendaraan umum karena arus lalu lintas juga di alihkan untuk acara itu. Dengan Boarding 19.30 dari Semarang dengan Batik Air kita meninggalkan Semarang tanpa mandi 2 hari 😜. Sampai jumpa lagi Semarang, aku kan kembali.

No comments:

Post a Comment