Tuesday 26 February 2019

PENGENALAN UPACARA MINUM TEH (SADOU) BERSAMA CHANDO URASENKE TANKOKAI INDONESIA PADA ACARA JAPAN CULTURAL WEEKS DI JAPAN FOUNDATION


Japan Cultural Weeks 2019 merupakan bulan dimana selenggarakan berbagai macam kegiatan kebudayaan Jepang. Acara yang diselenggarakan mulai dari 12-23 Februari 2019 ini menampilkan berbagai macam acara, salah satunya pengenalan upacara minum teh (SADOU) oleh Chando Urasenke Tankokai Indoensia yang diselenggarakan pada tanggal 19 Februari 2019. Untuk keseluruhan kegiatan ini Freeeee alias gratis..tis..tis.. (senang deh kalau lihat, dengar, dan baca kalimat ini 😂 ).

Dalam pengenalan ucapara minum teh dibagi menjadi 4 sesi atau 4 kali, namun karena gue datang terlambat, gue hanya kebagian menjadi observer pada sesi ketiga. Awal lihat upacara minum teh, suasana tenang, kalem, nggak ada tuh yang grasak grusuk, semua terarah dengan gerakan yang lemah gemulai. Dalam upacara ini peserta di wajibkan memakai rok untuk wanita dam pria memakai celana bahan serta wajib memakai kaos kaki berwarna putih.

Walaupun Cina telah mengonsumsi teh sejak sebelum masehi, Jepang baru memiliki tradisi minum tehnya beberapa ratus tahun kemudian yang disebut dengan Chando atau Chanoyu.

Upacara minum teh di Jepang menyimbolkan  pengetahuan dan kepribadian yang dimiliki tuan rumah atau disebut dengan “Teshu”. Pengetahuan tersebut mencakup agama, cara berpikir, tujuan hidup. Dalam Upacara ini, para tamu atau disebut dengan “Okyaku” yang diundang secara formal. Untuk datang setiap okyaku tersebut harus memahami berbagai tata krama, etiket, dan kebiasaan dalam upacara minum teh sampai menikmati makanan kecil yang dihidangkan tuan rumah.

Etiket menjadi tamu, ketika menerima O-KASHI
  •  Ketika menerima o-kashi dari tuang rumah, beri hormat sebagai ungkapan rasa terima kasih;
  •  Ketika waktu makan o-kashi jika ada tamu disebelah anda ucapkan “OSAKINI” (permisi, saya duluan);
  • Ketika hendak o-kashi, angkat sedikit namoan kue, sebagai simbol ucapana terima kasih atas sajian tuan rumah

Menyiapkan teh dalam chado berarti menuangkan semua perasaaan dan perhatian. Chado bukan perihal minum teh saja, tetapi tentang filosofi, estetika, dalam menyiapkan sechawan teh dari hati.



Prinsip dasar upacara minum teh di bagi menjadi 4 yaitu:

 WA (Keserasian)
Artinya sesama manusia dengan alam, peralatan minum teh dengan penggunanya memiliki kesesarasian.

 KEI (Hormat)
Artinya hormat terhadap segala rasa syukur yang tulus atas keberadaanya .

 SEI (Kemurnian)
Artinya menyiratkan kebersihan jiwa dan sifat keduniawianya.

JAKU (Ketenangan)

Artinya ketenagan pikiran karena pemahanan atas ketiga prinsip wa, kei, dan sei



Oh, ya untuk upacara minum teh, selalu menggunakan teh hijau atau mathca khusus, bukan matcha yang jual dipasaran yang sering dijumpai. Intinya untuk mengadakan upacara ini harus menggunakan teh khusus untuk upacara. Hadehhh gue nulis diulang-ulang namanya blog gaje, kadang nulis dengan pola kalimat yang benar, kadang gaje, biar nggak serius banget bacanya 😁.

Kalau kalian tertarik dengan upacara minum teh ini dan pengen belajar lebih mendalam, kalian bisa ikutan kursus di Japan Foundation yang diadakan setiap hari selasa, info lebih lanjut terkait biaya bisa hubungi pihak JF.



Sekian cuap-cuap gue kali ini, hehehe.. see you !!!


No comments:

Post a Comment