Perhatian :
Berhubung fotonya belum diedit, mohon berimajinasi sementara 😂.
salahkan si virus kemalasan
Mendengarkan kata Tanjung Priok ? dibenak gue itu selalu berkait dengan pelabuhan, macet, debu, panas atau tempat berkumpulnya para transformer alias kontainer 😁. Tapi dibalik itu semua Tanjung Priok ternyata mempunyai Museum Maritim yang baru dibuka pada petengahan bulan Desember 2018. Gimana serunya gue jalan kali. mari dibaca sampai selesai y.
Jalan-jalan kali ini gue bareng sis eva 😀. Untuk sampai daerah Tanjung Priok, kita memutuskan untuk naik Transjakarta, hanya dengan membayar Rp.3.500,- sudah sampai dengan selamat, sentosa, adil dan makmur (lebay) di halte Tanjung Priok (halte paling akhir).
Dari Halte transjakarta, gedung IPC sudah bisa terlihat dan seperti dekat, tapi kenyataannya tidak semudah itu fulgoso !!!😁. Setelah sedikit bingung untuk mencapai gedung tersebut, akhirnya kita bertanya kepada satpam, ternyata kalau kita harus berjalan lurus melewati ruko-ruko, dan baru sampai di pintu masuk gerbang kawasan pelabuhan, setelah sampai di pintu gerbang, sempat bingung (pokok kayak dora the explore selalu bingung hahahaha) ternyata untuk menuju museum, kita harus masuk kedalam pelabuhan, jalan lagi kurang lebih 1 km 😅. Sebenarnya ada altenatif untuk sampai di depan museum, dengan menggunakan ojek, tapi berhubung pengen ngebolang murah, dan hitung-hitung olahraga (padahal mau irit 😅), jadinya kita memutuskan untuk jalan kaki.
Selama perjalanan, kita akan disungguhkan beraneka ragam kontrainer dengan berbagai macam warna, ukuran, tapi disayangkan trotoar di sepanjang perjalanan banyak yang rusak, jadi harus extra hati-hati. Setelah sampai di kawasan IPC, sempet bingung dimana gedung museum, secara nggak ada tulisan / plang bertuliskan museum, setelah bertanya ke satpam ternyata gedung museum maritim berada di belakang gedung IPC, belakang gedung bea cukai Tanjung Priok.
Selama perjalanan, kita akan disungguhkan beraneka ragam kontrainer dengan berbagai macam warna, ukuran, tapi disayangkan trotoar di sepanjang perjalanan banyak yang rusak, jadi harus extra hati-hati. Setelah sampai di kawasan IPC, sempet bingung dimana gedung museum, secara nggak ada tulisan / plang bertuliskan museum, setelah bertanya ke satpam ternyata gedung museum maritim berada di belakang gedung IPC, belakang gedung bea cukai Tanjung Priok.
Sebelum mengarungi laut samudera dalam laut 😁, pengunjung diwajibkan untuk registrasi terlebih dahulu, berhubung museum masih dalam soft launching jadi tidak pungut alias gratiiiissss (aashiyaaap😂). Di museum ini kita tidak boleh membawa tas, makanan, minuman, jadi harus ditaruh di dalam loker yang sudah tersedia di lantai 1.
Museum Maritim Indonesia terdiri dari 2 lantai, lantai pertama dibagi menjadi 2 ruang pameran sisi sebelah kanan dan sisi sebelah kiri.
Disaranin untuk masuk ke sebelah sisi sebelah kanan dulu, karena dapat melihat gambaran dari kegiatan pelabuhan itu dimulai dari zaman kerajaan di Indonesia sampai kegiatan pelabuhan di zaman sekarang. Disini juga terdapat beraneka ragam diorama yang disajikan dengan menarik, salah satunya kegiatan jual beli di Banda, aneka koleksi alat navigasi yang pernah dipakai, aneka peninggalan di jaman kerajaan Indonesia sampai berbagai macam komoditas seperti aneka rempah-rempah .
Setelah selesai disisi kanan, kita langsung menuju sisi kiri yang didominasi dengan berbagai macam pelabuhan dan aktivitas di wilayah Indonesia, dan yang paling menarik di ruangan pameran ini, adalah sebuah simulasi tempat pengoperasian dari sebuah kapal. Disini kita diajak buat menjadi seorang kapten dari sebuah kapal. Tapi sedikit disayangkan ada tombol dan bagian yang sudah mulai copot bahkan rusak, sedih padahal belum grand lauching.
Setelah puas menjelajah di lantai 1, kita menuju ke lantai 2. Dilantai ini terdapat maket pelabuhan Tj. Priok, waktu lihat ini baru sadar kalau ternyata luas dari perkiraan gue selama ini. di lantai ini juga terdapat ruang bioskop, musholah dan toilet dan pastinya buat foto dengan background kantor IPC, pelabuhan Tanjung Priok
Setelah puas keliling di dalam museum dan berfoto-foto, akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Berhubung online nggak sanggup buat jalan dari museum ke teminal Tj. Priok, kita memutuskan untuk menggunakan moda transportasi online untuk menuju halte transjakarta Tanjung Priok.
Segitu aja cuap-cuap gue, see you!
Setelah selesai disisi kanan, kita langsung menuju sisi kiri yang didominasi dengan berbagai macam pelabuhan dan aktivitas di wilayah Indonesia, dan yang paling menarik di ruangan pameran ini, adalah sebuah simulasi tempat pengoperasian dari sebuah kapal. Disini kita diajak buat menjadi seorang kapten dari sebuah kapal. Tapi sedikit disayangkan ada tombol dan bagian yang sudah mulai copot bahkan rusak, sedih padahal belum grand lauching.
Setelah puas menjelajah di lantai 1, kita menuju ke lantai 2. Dilantai ini terdapat maket pelabuhan Tj. Priok, waktu lihat ini baru sadar kalau ternyata luas dari perkiraan gue selama ini. di lantai ini juga terdapat ruang bioskop, musholah dan toilet dan pastinya buat foto dengan background kantor IPC, pelabuhan Tanjung Priok
Setelah puas keliling di dalam museum dan berfoto-foto, akhirnya kita memutuskan untuk pulang. Berhubung online nggak sanggup buat jalan dari museum ke teminal Tj. Priok, kita memutuskan untuk menggunakan moda transportasi online untuk menuju halte transjakarta Tanjung Priok.
Segitu aja cuap-cuap gue, see you!
MUSEUM MARITIM INDONESIA (IPC)
Alamat
Jalan Raya Pelabuhan No.9, Tanjung Priok,
Kota, Jakarta Utara, DKI Jakarta 14310
Telephone
0821 2454 4412
Hari / Jam Buka
Selasa - Minggu / 09.00 - 16.00
Instagram
museummaritim
museummaritim
No comments:
Post a Comment